Minggu, 13 Agustus 2017

Menggapai Ampunan di Bulan Ramadhan

Menggapai Ampunan di Bulan Ramadhan - Dalam bulan Ramadhan banyak sekali sebab-sebab turunnya ampunan. Ampun tersebut akan di dapatkan bilamana kita mengerjakan segaa yang diperntahkan dan menjauhi segala yang di larang oleh Allah SWT.
kumpulan cermah ramadhan
Menggapai Ampunan di Bulan Ramadhan
Ada banyak amalan yang dapat mempengaruhi mafirah ramadhan, sehingga kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunna di bulan yang penuh keberkahan ini. Di antara sebab-sebab ampuan tersebut adalah:


1. Melakukan puasa di bulan Ramadhan.

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya ia diampuni dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

2. Melakukan shalat tarawih dan tahajiud di dalamnya Shalat Lailatul Bulan Ramadhan.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa melakukan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

3. Melakukan shalat dan ibadah lain di Ramadhan Lailatul Qadar.

Yaitu pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Ia adalah malam yang penuh berkah, yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’anul Karim. Dan pada malam itu pula dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa melakukan shalat di malam Lailatul Qadar kavena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya ia diampuni dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

4. Memberi ifthar (makanan untuk berbuka) kepada orang yang berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang di dalamnya (bulan Ramadhan) memberi ifthar kepada orang berpuasa, niscaya hal itu menjadi sebab) ampunan dari dosa~osanya, dan pembebasan dirinya dari api Neraka.” (HR. Ibnu Khuzaimah (dan ia menshahihkan hadits ini), Al-Baihaqi dan lainnya).

5. Beristighfar: Meminta ampunan serta berdo’a ketika dalam keadaan puasa, berbuka dan ketika makan sahur.

Do’a orang puasa adalah mustajab (dikabulkan), baik ketika dalam keadaan puasa ataupun ketika berbuka Allah SWT, memerintahkan agar kita berdo’a dan Dia menjamin mengabulkannya. Allah SWT berfirman: “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkannya untukmu. “(Ghaafir: 60).
Dan dalam sebuah hadits disebutkan: “Ada tiga macam orang yang tidak ditolak do’anya. Di antaranya disebutkan,”orang yang berpuasa hingga ia berbuka.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasaa’i dan Ibnu Majah). (Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih mereka masing-masing, dan At-Tirmidzi mengatakannya hadits shahih hasan).

Adab Menjalankan Puasa Ramadhan

Ketahuilah -semoga Allah SWT merahmatimu-, bahwasanya puasa tidak sempurna kecuali dengan merealisasikan enam perkara:

1. Menundukkan pandangan serta menahannya dari pandangan-pandangan liar yang tercela dan dibenci.
2. Menjaga lisan dari berbicara tak karuan, menggunjing, mengadu domba dan dusta.
3. Menjaga pendengaran dari mendengarkan setiap yang haram atau yang tercela.
4. Menjaga anggota tubuh lainnya dari perbuatan dosa.
5. Hendaknya tidak memperbanyak makan.
6. Setelah berbuka, hendaknya hatinya antara takut dan harap.

Sebab ia tidak tahu apakah puasanya diterima, sehingga ia termasuk orang-orang yang dekat kepada Allah, ataukah ditolak, sehingga ia termasuk orang-orang yang dimurkai. Hal yang sama hendaknya ia lakukan pada setiap selesai melakukan ibadah. (Lihat Mau’idzatul Mukminiin min Ihyaa’i Uluumid Diin, hlm. 59-60.)

Ya Allah, jadikanlah kami dan segenap umat Islam termasuk orang yang puasa pada bulan ini, yang pahalanya sempurna, yang mendapatkan Lailatul Qadar, dan beruntung menerima hadiah dari Tuhan; wahai Dzat Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan segenap sahabatnya.

(sumber: Randi Maulana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar