![]() |
5 Bahaya Pria Tidak Disunat bagi Anak-anak dan Dewasa |
Baca juga: klinik dokter pekanbaru
Peradangan
Pria yang tidak disunat mungkin mengalami pembengkakan kepala penis karena kebersihannya buruk. Hal ini disebabkan sulitnya membersihkan smegma akibat phimosis. Selain itu, penggunaan sabun yang tidak tepat dapat menyebabkan iritasi sehingga peradangan yang terjadi akan lebih serius. Di negara maju seperti Amerika Serikat, sekarang khitan telah banyak direkomendasikan untuk mencegah infeksi saluran kencing dan juga untuk mencegah timbulnya kanker serviks. Penis yang disunat akan menghasilkan smegma lebih sedikit daripada mereka yang tidak disunat. Penis yang disunat bisa menghasilkan lebih sedikit atau tidak smegma, sehingga penis lebih mudah untuk tetap bersih.
Alasan seksual
Alasan utama sunat lain terlihat dari sisi seksual. Mereka yang tidak mempraktikkan sunat mungkin mengalami ejakulasi dini atau perubahan karena kulup yang terlalu lama. Ukuran kulup penis terlalu lama dapat mempengaruhi pengalaman seksual karena kurangnya rangsangan yang tepat saat berhubungan seksual. Mereka yang mengalami ejakulasi dini bisa melakukan penyunatan salah satu solusinya.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di negara bagian Denmark, banyak laporan tentang wanita yang tidak puas dengan kehidupan seks mereka dengan suami mereka yang tidak disunat. Meski begitu, belum mungkin menentukan bagaimana khitan bisa mempengaruhi kenikmatan melakukan hubungan intim bagi wanita.
Terkena infeksi
Pria yang tidak disunat maka kelembaban yang ada akan terjebak di penis dan kulup. Hal ini dapat meningkatkan proliferasi kuman dan bakteri. Tidak hanya itu, namun pria yang tidak disunat rentan terhadap jamur serta infeksi saluran kemih. Bahaya orang yang tidak disunat menjadi lebih rentan terhadap penyakit menular seperti HPV dan HIV / AIDS. Berhubungan seks dengan pria yang tidak disunat berhubungan dengan faktor kebersihannya. Mereka yang tidak disunat akan mengalami kesulitan menjaga kebersihan penis mereka.
Phimosis
Seorang pria yang tidak disunat bisa mengalami penyempitan fimosis Taitu dari kulup yang tidak bisa ditarik melalui kepala penis. Inilah sesuatu tentang phimosis:
Fimosis bisa terjadi karena bawaan atau bisa disebabkan oleh infeksi berulang pada kulit.
Pada usia balita, preputium yang tidak bisa ditarik sepenuhnya tetap normal. Kulup alami akan menjadi lebih longgar dan lemah seiring bertambahnya usia.
Namun, setelah usia 5 tahun telah berlalu dan kulupnya terlalu lengket, hal itu bisa jadi bermasalah karena kelenjarnya, yang tidak bisa dibersihkan.
Jika demikian, smegma akan lebih banyak disana. Akibat akumulasi smegma atau kotoran pada kelenjar adalah infeksi, pembengkakan atau juga bisa sembelit.
Pada pria yang sudah dewasa masalah ini bisa mengganggu keharmonisan rumah karena hubungan seksual yang menjadi tidak nyaman. Sebenarnya, tidak jarang phimosis menyebabkan rasa sakit saat ereksi.
Paraphimosis
Bukan hanya phimosis, tapi juga pria yang tidak disunat berisiko terkena paraphimosis. Parafin adalah kondisi di mana kulup dapat ditarik tetapi tidak dapat dikembalikan ke posisi semula. Kondisi ini bisa terjadi karena radang atau penyempitan di kulup. Di dunia medis, dokter mungkin bisa mengembalikan kulupnya untuk menutupi kelenjarnya lagi, namun bila masalah yang sama terjadi terus menerus dan berulang kali, maka sunat merupakan pilihan yang perlu dilakukan.
Fakta Tentang Sunat
Banyak data tentang komunitas sunat umumnya tidak sadar bahwa ada banyak anak yang tidak disunat dengan alasan tidak akan berdampak pada kesehatan anak-anak. Beberapa bahkan mengatakan bahwa sunat dan orang-orang yang tidak disunat tetap sama sehingga mereka tetap menjadi manusia. Asumsi dipicu karena sedikit atau tidak ada pengetahuan tentang khitan dan manfaatnya. Inilah fakta tentang sunat yang harus diketahui:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar